KONFIGURASI DHCP SERVER DEBIAN 12 VIRTUALBOX
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
> Selanjutnya update repository dengan perintah "nano /etc/apt/sources.list".
> Lalu setting seperti di bawah ini setelah itu ctrl+S dan ctrl+X.
Haloo semua Pada kesempatan kali ini kita akan melakukan konfigurasi DHCP Server pada debian 12. Sebelum kita melakukan konfigurasi DHCP Server alangkah baiknya kita mengetahui apa itu DHCP Server ?
Pengertian DHCP Server
Dynamic Host Configuration Protocol atau DHCP Server adalah Protocol yang berbasis Client/Server yang digunakan untuk mempermudah pengalokasian IP Address pada suatu Jaringan konputer. Untuk perangkat yang memberikan IP Address disebut sebagai DHCP Server.
Sedangkan DHCP client adalah perangkat yang meminta alamat IP dari DHCP server. Perangkatnya bisa berupa komputer, smartphone, printer, atau perangkat apa pun yang terhubung ke jaringan komputer.
Fungsi DHCP Server
1. Mengelola ip dan Menyebarluaskan ip
Fungsi DHCP adalah mengelola dan membagikan alamat IP ke setiap perangkat client. Pendistribusian alamat IP ini dapat dilakukan sekaligus dalam waktu bersamaan ke banyak perangkat secara otomatis. Administrator tidak perlu melakukan konfigurasi pada setiap komputer secara manual.
2. Memperbarui ip secara otomatis
Alamat IP yang di gunakan oleh client memiliki masa berlaku pemakaian atau masa kadaluarsa. Jika waktu pemakaiannya sudah berakhir, maka client perlu meminta alamat IP baru atau memperbarui alamat IP yang kadaluarsa. Dynamic Host Configuration Protocol ini membantu dalam memperbaharui alamat IP secara otomatis tanpa konfirmasi ulang.
3. Mencegah ip conflict
Alamat IP yang sama akan mengakibatkan terjadinya konflik jaringan antar perangkat. Selain adanya konflik jaringan, perangkat juga tidak dapat terhubung dengan jaringan.
Fungsi DHCP adalah dapat mengurangi kesalahan karena server memiliki database alamat IP yang berbeda-beda. Pembagian alamat IP pun di kelola dengan baik sehingga mengurangi risiko kesalahan ataupun kesamaan alamat IP antar perangkat.
4. Mendorong Penggunaan Kembali ip
Fungsi dari DHCP server adalah membantu client menggunakan alamat IP yang sedang tidak di gunakan oleh perangkat lain. DHCP akan memeriksa apakah alamat IP tersebut sedang tidak di gunakan atau off sehingga alamat dapat di gunakan oleh perangkat client lainnya.
Berikut ini adalah langkah-langkah konfigurasi:
> Sebelum login ke Debian kita harus mengatur network adaptor pada menu setting (yang berwarna orange) lalu pilih opsi jaringan dan atur menjadi internal network pada adapter satu dan pada adapter dua atur menjadi bridged network, dan pilih menu advance kemudian pada mode promiscuous kalian pilih allow all.
> Login ke debian dengan menu user root.
> Kemudian masukkan perintah "nano /etc/network/interfaces" untuk menyeting ip address
> Setelah setting ip kemudian restart ip dengan perintah "/etc/init.d/networking restart", kemudian cek ip nya dengan perintah ip a.
> Selanjutnya update repository dengan perintah "nano /etc/apt/sources.list".
> Lalu setting seperti di bawah ini setelah itu ctrl+S dan ctrl+X.
> Masukkan perintah "apt-get install isc-dhcp-server" untuk menginstal DHCP server, jika muncul pertanyaan [y/n] pilih y dengan ketik "y" kemudian enter.
> Kemudian ketikan perintah "nano /etc/dhcp/dhcpd.conf" untuk masuk pada konfigurasi DHCP server. Dan scroll turun ke bawah hingga menemukan menu seperti contoh dibawah (yang diberi kotak warna merah)
> Ubah konfigurasinya seperti gambar dibawah ini dan hapus tanda pagar (#) nya. Jika sudah klik ctrl+x, klik y dan enter untuk menyimpan
KETERANGAN:
- Pada bagian subnet isi dengan network anda dan pada bagian netmask silakan isi dengan subnetmask anda.
- Kemudian bagian range isi ip address yang ingin digunakan oleh client, dari ip berapa hingga ip berapa.
- Pada bagian option domain-name-servers silakan masukkan nama domain anda.
- Lalu pada option router isi dengan ip address anda.
- Pada bagian options broadcast-address silahkan isi ip broadcast network anda.
- Pada bagian default-lease-time 600 bagian ini adalah defaultnya 600 atau 10 menit anda menggunakan paramater detik.
- Pada bagian max-lease-time defaultnya adalah 7200 detik atau 2 jam Anda dapat rubah sesuai dengan kebutuhan Anda.
> Masukkan perintah “nano /etc/default/isc-dhcp-server”, kemudian pada INTERFACESv4 kita isikan dengan interface yang ada di server debian, karena di server debian saya interface nya enp0s3 jadi saya masukkan enp0s3. Jika sudah klik CTRL+X, klik Y dan enter untuk menyimpan.
> Masukkan perintah “systemctl restart isc-dhcp-server.service” untuk merestart DHCP nya. Jika ada tulisan OK berarti konfigurasi nya berhasil.
> Masukkan perintah "systemctl status isc-dhcp-server.service" untuk mengecek status service DHCP server (jika sudah berjalan dengan baik akan seperti gambar dibawah ini), silahkan tekan CTRL + C untuk keluar dari status DHCP Server.
> Setelah konfigurasi DHCP selesai, kalian masuk control panel pada windows. Dan masuk pada menu Network and Internet.
> Lalu masuk ke Network and Sharing Center.
> Pilih TCP/IPv4 dan klik 2 kali, lalu pilih Obtain an IP dan klik Ok (pastikan seperti gambar dibawah ini).
> Jika sudah klik kanan kali pada Local Area Network, pilih "Details" dan periksa apakah IP nya sudah berubah otomatis apa belum (jika sudah berhasil akan seperti gambar dibawah ini).
Terima kasih telah mengikuti tutorial Langkah-langkah konfigurasi DHCP Server yang telah kami buat, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar